Puan Lakukan Pertemuan Dengan Menteri Ekonomi Jepang

JAKARTA(penaindonesia.net) – Ketua DPR RI Dr. (H.C) Puan Maharani melakukan pertemuan bilateral dengan Menteri Ekonomi Jepang Yasutoshi Nishimura, berlangsung di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Sabtu (3/9).
Menteri Nishimura hadir didampingi oleh Duta Besar (Dubes) Jepang untuk Indonesia, Kanasugi Kenji, dan Dubes Indonesia untuk Jepang, Heri Akhmadi. Sementara itu, Puan didampingi oleh Wakil Ketua Komisi I DPR RI Utut Adianto, Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI, Gilang Dhielafararez, dan sejumlah jajaran DPR lainnya.
Menurut politisi PDI Perjuangan itu, upaya peningkatan hubungan ekonomi kedua negara kini sangat relevan di mana dunia mengalami perlambatan pertumbuhan ekonomi, tantangan tingginya inflasi, krisis energi dan pangan, terjadinya perang, serta meningkatnya ketegangan di Asia Pasifik. Sementara dunia belum pulih dari guncangan akibat Covid-19.
“Saya ingin menyampaikan apresiasi atas hubungan diplomatik Indonesia dengan Jepang yang sudah berjalan baik selama 64 tahun sejak 20 Januari 1958. Sebagai Ketua DPR RI, saya selalu memberikan dukungan agar hubungan Indonesia-Jepang semakin kuat,” ujarnya.
“Sebagai sesama negara demokrasi, maka dukungan parlemen diperlukan dalam pelaksanaan kerjasama internasional suatu negara,” tambah Puan.
Perempuan pertama yang menjabat sebagai Ketua DPR ini mengatakan, demokrasi di kedua negara menjadi elemen penting pendukung kerja sama Indonesia dan Jepang. Puan menyebut, demokrasi menjamin kerja sama kedua negara yang bersifat inklusif, berdasar prinsip good governance, akuntabilitas, dan ditujukan bagi kepentingan rakyat kedua negara. “Dapat diinformasikan bahwa DPR RI telah membentuk grup kerja sama Bilateral dengan Parlemen Jepang,” tuturnya.
Jepang merupakan mitra strategis dan mitra dagang terbesar ke-3 bagi Indonesia. Pada tahun 2021, nilai perdagangan Indonesia-Jepang mencapai US$ 32,5 milyar, naik dari tahun 2022 yang nilainya sebesar US$ 24,3 milyar. Puan mendukung agar perdagangan bilateral tersebut terus meningkat.
“Diharapkan juga perdagangan bilateral Indonesia-Jepang saat ini bisa melibatkan lebih banyak usaha kecil menengah (UKM) di Indonesia. Saya pun berharap melalui Indonesia-Japan Economic Partnersip Agreement (IJ-EPA), kita bisa mendorong perdagangan lebih besar dan kerjasama lebih dalam,” urai mantan Menko PMK itu.
“Perlunya dilakukan implementasi kerjasama baru industri dalam konteks Manufacturing Industry Development Center (MIDEC). Saya berharap amendemen protokol I-JEPA dapat diselesaikan segera dan ditandatangani di sela-sela KTT G20 di Bali mendatang,” harap Puan.
Lebih lanjut, DPR mendorong agar ada peningkatan investasi Jepang di Indonesia yang untuk periode 2021-2022 nilainya telah mencapai lebih dari US$ 4,3 miliar. Puan menilai, investasi Jepang masih dapat ditingkatkan mengingat besarnya peluang investasi di Indonesia.
“Saya mengundang investasi Jepang di sektor strategis di Indonesia seperti infrastruktur, energi, transportasi dan industri otomotif,” paparnya
“Saya mendukung investasi industri otomotif Jepang guna mendukung elektrifikasi sektor transportasi agar Indonesia menjadi basis produksi kendaraan listrik. Saya juga mengharapkan penyelesaian sesuai waktu pembangunan infrastruktur strategis di Indonesia dengan dukungan Jepang untuk pembangunan MRT Jakarta, dan pelabuhan Patimban,” imbuh Puan.
Terkait kerja sama dalam bidang energi, khususnya transisi energi, Puan memberi apresiasi terhadap inisiatif Jepang untuk membangun kerjasama energi di Asia melalui Asia Zero Emission Community (AZEC).
Puan kemudian menyinggung soal DPR RI yang akan menjadi tuan rumah perhelatan Parliamentary Speakers’ Summit (P20) sebagai bagian dari rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20, Oktober mendatang. Adapun tema yang diangkat dalam P20 adalah ‘Stronger Parliament for Sustainable Recovery’ yang mana itu sejalan dengan tema G20 yaitu ‘Recover Together, Recover Stronger’.
“Keketuaan Indonesia di P20 menekankan pentingnya penguatan peran parlemen dalam menghadapi berbagai krisis global. Saya berharap, Ketua Parlemen Jepang dapat hadir di pertemuan puncak P20 untuk bersama-sama merumuskan solusi dalam menghadapi tantangan global, dan agar parlemen dapat berkontribusi menyelesaikan berbagai krisis yang dihadapi dunia,” tegas Puan.
Puan pun menggarisbawahi banyak hal yang telah dilakukan kedua negara selama ini. Meski begitu, tentunya masih terdapat ruang untuk meningkatkannya dengan keterlibatan dan dukungan parlemen bagi kerjasama Indonesia dan Jepang.
“Saya berharap kunjungan singkat bapak Menteri Nishimura di Jakarta dapat berjalan lancar dan produktif, bagi upaya bersama meningkatkan hubungan kedua negara,” ujar Puan.(gus)