BeritaDPR RINasionalProfil

Kenapa Ada Kata Pacul di Belakang Namanya, Ini Penjelasan Ketua Bappilu PDI-P Bambang Wuryanto

JAKARTA(penaindonesia.net) – Ketua Bappilu PDI Perjuangan (PDIP) Bambang Wuryanto mengungkap sejarah nama dan makna dirinya dipanggil Bambang Pacul. Ternyata, panggilan Bambang Pacul juga memiliki makna filosofis dalam kultur Jawa.

Bambang Pacul awalnya mengungkap sejarah awal banyaknya warga yang menggunakan nama Bambang, untuk dibedakan diberikan nama belakang tambahan.

“Jadi dulu ketika saya SMA, SMA Negeri 1 Solo, itu banyak nama Bambang, belasan jumlahnya. Karena memang Bambang ini orang-orang yang dilahirkan dari 1945 sampai ’65,” kata Bambang Pacul, Kamis (3/11/2022).

Nama Bambang, menurut Bambang Pacul tak lepas dari Perang Dingin, maka muncul seperti Bambang, Joko, dan Agus. “Nah, kebetulan di kelas saya itu ada belasan nama Bambang, supaya dibedakan Bambang satu dengan Bambang yang lain, kalau dipanggil diberikan nama tambahan,” ucapnya.

Bambang Pacul menceritakan bahwa kawannya saat sekolah ada yang diberi nama Bambang Fosil hingga Bambang Kotik. Ada cerita kenapa nama kawan Bambang Pacul diberi seperti itu.

“Ada Bambang Fosil, wajahnya seperti Pithecanthropus ya. Ada juga Bambang Panu, karena Bambang Panu ini adalah anak orang kaya yang ngomong jangan sampai kena panu, kalau kena panu itu nanti kita dianggap orang yang tidak berpunya,” ucap Bambang Pacul.

“Ada juga yang dipanggil Bambang Kotik, kalau orang Jawa sana pitik itu ayam, kotik ini komando operasi pitik, karena setiap libur dia mendatangi kawan-kawan yang di desa minta ayam seolah-olah mau pelihara ayam, padahal dijual, disembelih. Mau tambah lagi, ada juga Bambang Gober, mohon izin Bambang Gober ini karena bibirnya kayak Paman Gober. Ada banyak,” imbuhnya.

Sementara itu, Bambang Pacul dipanggil Bambang Pacul karena tak lepas dari keluarganya yang bertani di desa. Dari panggil Bambang Pacul tersebut juga untuk mengingatkan bahwa dirinya berasal dari desa.

“Kalau saya disebut Bambang Pacul karena ada di desa. Jadi kakek saya ini orang desa, itu biasanya kerja bertani, kemudian banyak yang bekerja ramai-ramai. Kemudian paculnya itu dibawa kalau pulang selesai kerja, itu ada namanya sumur bor, sumur pompa, dibersihkan di situ, kemudian dijendel-jendelkeun,” sebut Ketua Komisi III DPR RI ini.

“Kemudian ada teman ikut hadir, pas main ke rumah itu, pas lah nama saya Bambang Pacul. Untuk mengingatkan dikau anak dari desa. Kelasmu dari bawah, itu kalau di SMA 1,” sambungnya.

Bambang Pacul kemudian menjelaskan namanya berdasarkan makna dalam kultur Jawa. Bahwa nama Bambang identik dengan kultur Jawa, bahwa menurut Bambang Pacul nama Bambang masih ada darah para raja.

“Yang artinya itu masih ada darah para rajalah, itu masih ada. Tapi kemudian diharapkan keluarga di doanya dia diharapkan laku ksatrio, laku itu mengambil jalan hidup ksatria,” jelas Pacul. (red)

 

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button