PASURUAN(penaindonesia.net) – Dalam rangka Hari jadi kabupaten Pasuruan ke 1903, Dewan Perwakilan Rakyat Kabupaten Pasuruan menggelar khitanan massal, khusus anak yatim piatu dan kaum dhuafa. Sebanyak 100 peserta khitan sebagian besar dari warga Lekok.
Disampaikan oleh Ketua DPRD kabupaten Pasuruan HM Sudiono Fauzan mengatakan ” dalam acara khitanan massal ini peserta yang banyak dari Lekok, kurang lebih 20 orang ” jelas pria yang akrab disapa Dion tersebut dalam sambutannya.
Dia menjelaskan bahwa kegiatan itu rencananya akan menjadi agenda kegiatan tahunan yang diadakan lembaga DPRD. Ia berharap bahwa tahun depan pesertanya bertambah.
” Kira-kira tahun depan nambah berapa enaknya ? ” tanya Sudiono kepada hadirin yang datang.
Seloroh warga yang hadir menjawab ” tambah tiga ratus ” jawabnya. Dion kemudian melanjutkan ” ok kalau tiga ratus, nanti kalau pesertanya kurang ditambah bapaknya gak papa ” sambutnya ditanggapi tertawa oleh undangan yang hadir.
Dalam kegiatan tersebut disampaikan oleh Sekwan Drs.Moh Ridluwan, MM bahwa ” anggaran khitanan massal ini berasal dari Anggaran APBD tahun 2022 ” jelas mantan camat Gempol tersebut.
Dia menjelaskan bahwa Giat itu juga bersamaan dengan Hari jadi kabupaten, Hari Santri Nasional, dan Hari Pahlawan.
Tampak pemandangan unik dari salah satu perserta khitan, Usai dikasih obat bius oleh perawat langsung teriak-teriak minta pulang ketakutan. Sontak Ketua DPRD Sudiono yang ada disekitar peserta itu ikut mengamankan megang anak bernama Nawawi, asal Sumberanyar, Nguling tersebut.
” Enjek koh engkok tak gelem, degik lapor aghi dek polisi bik ngkok (saya gak mau pokoknya, nanti tak laporkan polisi ) ” teriak Nawawi pria SD kelas tiga tersebut.
Dijelaskan oleh ibunya yang mendampingi bahwa ” Dia gak pernah suntik, makanya takut sama jarum ” jelas Tuyana.
Sebelumnya Tuyana sudah menjelaskan kepadanya bahwa dia akan di khitan, begitu melihat kanan kirinya ada gunting, jarum, dan alat kelengkapan khitan langsung dia stres ketakutan. (AS)