JAKARTA(penaindonesia.net) — Strategi untuk merebut kursi ketum PSSI muncul jelang perhelatan KLB.
Sehari sebelum penyelenggaraan Fary Djemy Francis menyatakan mundur dan mengalihkan dukungan kepada Erick dalam Kongres Luar Biasa (KLB) PSSI pada Kamis (16/2).
KLB PSSI akan berlangsung di Hotel Shangrila. Ini merupakan kongres pemilihan untuk menentukan pengurus PSSI periode 2023-2027.
“Saya mendukung pak Erick dengan sederet program pentingnya. Saya juga menaruh harapan besar pada Pak Erick: ciptakan generasi emas Indonesia,” kata Fary.
“Momentumnya 2030: saat federasi kita, PSSI, genap berusia satu abad. Tahun itu, 2030, titik kulminasi sepak bola, Piala Dunia, juga satu abad,” ucapnya.
Dalam pandangan anggota DPR RI periode 2023-2027 ini, Erick punya kapasitas dan kapabilitas untuk memimpin PSSI. Program yang ditawarkan juga menjanjikan.
“Itu [Indonesia lolos ke Piala Dunia] hebat dan itu tidaklah muluk sebab jam terbang pak Erick sudah teruji. Beliau orang hebat, pemikir, dan professional,” katanya kepada awak media.
Sebelum menyatakan dukungan kepada Erick, Fary terlebih dahulu menyatakan mundur dari pencalonan ketua umum, wakil ketua umum, dan anggota Komite Eksekutif PSSI.
“Hari ini, Rabu, 15 Februari 2023, atau sehari menjelang Kongres Luar Biasa, hari penentuan masa depan sepak bola Indonesia, saya Fary Djemi Francis, memutuskan mundur,” katanya.
“Saya titipkan masa depan sepak bola kita pada 87 voter, pada pak Erick Thohir, juga untuk Waketum dan Exco terpilih,” ujarnya menambahkan.
Mundurnya Fary kini membuat tinggal empat orang yang maju menjadi calon ketua umum PSSI periode 2023-2027. Selain Erick ada Arif Putra Wicaksono, LaNyalla Mahmud Mattalitti, dan Doni Setiabudi.
Bagi para pengamat mundurnya peserta dan mengalihkan dukungan kepada peserta lain adalah hal biasa pada suatu perhelatan, bahkan hal tersebut bisa dibilang bagian dari strategi untuk mendapatkan kemenangan.(red)
