AgamaArtikel

HUKUM MENYEBARKAN AIB SEORANG MUSLIM

Oleh: Gus Mus M.Ag

PENAINDONESIA.NET

Semoga Allah selalu menjaga kita semua dari segala kejelekan yang terus menggoda manusia

Bagaimana hukumnya menyebarkan aib seorang muslim baik secara langsung atau melalui media sosial.

Apakah termasuk ghibah yang diperbolehkan?

Aib seseorang baik diakibatkan dirinya sendiri atau orang lain, dalam keadaan apa pun tidak boleh kita menyebarkannya, kecuali dalam urusan yang krusial, yang memang harus dinampakkan kejelekan tersebut, misal di dalam persaksian persidangan dan sebagainya.

Bila tidak ada alasan, maka tidak diperkenankan membicarakannya, terlebih menyebarkannya, dan ia termasuk dari ghibah yang haram dan termasuk dosa besar.

Firman Allah ta`la,”

يَٰٓأَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا۟ اجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ الظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ الظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَاتَّقُوا۟ اللَّهَ ۚ إِنَّ اللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ

Artinya:

“Hai orang-orang yang beriman, jauhilah kebanyakan prasangka buruk (kecurigaan), karena sebagian dari prasangka buruk itu dosa. Dan janganlah sebagian kalian mencari-cari keburukan orang dan menggunjing satu sama lain. Adakah seorang di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Maka tentulah kalian merasa jijik kepadanya. Dan bertakwalah kepada Allah. Sesungguhnya Allah Maha Penerima Taubat lagi Maha Penyayang.” (QS. Al-Hujurat: 12).

Tutupilah kejelekan saudara kita, nasihatilah kesalahannya berharap Allah menutupi segala aib kita dan mengampuni segala dosa/kesalahan kita semua.

وَمَنْ سَتَرَ عَلَى مُسْلِمٍ فِي الدُّنْيَا سَتَرَ اللَّهُ عَلَيْهِ فِي الدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ

“Dan barangsiapa yang menutupi (aib) seorang muslim sewaktu di dunia, maka Allah akan menutup (aibnya) di dunia dan akhirat.” (HR. At Tirmidzi)

Fudhail bin Iyâdh rahimahullah berkata, “Sesungguhnya mukmin itu akan senantiasa menutupi dan menasihati; sedangkan orang munafik dan pendosa senantiasa akan membuka aib serta mencela.

Wallahu a`lam.(***)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button