Dr. KH. Misbahul Munir SH.MAg Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Badan Wakaf Indonesia, besama Gus Yaqut Cholil Qoumas Materi Agama (sebelum rapat kerja)
JAKARTA(penaindonesia.net) – Badan Wakaf Indonesia menggelar Rapat Kerja dengan tema ”Penguatan Kelembagaan BWI” di Bogor pada 6-7 Juni 2024.
Kegiatan dibuka langsung oleh Ketua BWI Prof. Dr. Phil. Kamaruddin Amin, pada kegiatan itu, Prof. Kamaruddin memberikan arahan agar kedepan BWI bicara strategi pengembangan wakaf di Indonesia dengan menjalankan program yang sifatnya implementasi dan aktualisasi agar bisa mengoptimalkan potensi wakaf yang besar di Indonesia yang mencapai 180 trilliun.
Lebih lanjut, Ia mengungkapkan bahwa dalam Raker ini BWI akan memutuskan langkah-langkah konkret dan terukur sehingga dampaknya atau capainnya bisa dirasakan masyarakat. Serta potensi yang sangat besar bisa diwujudkan.
“Semoga bwi bisa memutuskan langkah-langkah yang konkret dan terukur sehingga dampaknya atau capainnya bisa dirasakan Masyarakat” ujarnya.
Selain itu, Pria asal Makassar juga mengungkapkan dalam Raker BWI tahun 2024 ini perlu dirumuskan strategi yang massif dan intensif terkait peningkatan literasi wakaf di masyarakat tentang tugas fungsi dan peran BWI. Serta dalam pengelolaan wakaf masih rendah dalam bentuk konkrit yaitu dengan kegiatan .
“Tingkat pengetahuan Masyarakat tentang BWI rendah dan wakaf masih rendah oleh karena itu bwi harus merumuskan agenda masif dan intensif yang berkelanjutan” pungkasnya.
Sementara itu Dr. KH. Misbahul Munir SH. MAg salah satu wakil ketua Dewan Pertimbangan BWI menjelaskan bahwasanya gerakan indonesia berwakaf itu untuk semua masyarakat indonesia termasuk non muslimpun boleh, asal memenuhi syarat.
Salah satu syaratnya tidak di perkenankan menjadi Nadzir, baik wakaf benda tidak bergerak ( tanah ) maupun wakaf uang atau benda bergerak selain uang, di jamin harta wakafnya aman dan mauquf ‘alaihnya untuk kesejahtraan dan kemaslahan ummat sesuai ketentuan syara’ dan peraturan perundangan yg berlaku,” jelas Kiai Misbah. (red)