ArtikelBerita

Pengusaha Iwan Kurniawan ikut Panen Perdana Melon Belanda di Pakisaji

MALANG(penaindonesia.net) – Panen perdana tanaman melon Belanda atau Inthanon, yang ada di greenhouse, jalan Dusun Karangsono, Desa Kebonagung, Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang.

Selain hasil panennya yang bagus, panen raya itujuga dihadiri pengusaha Malang , Iwan Kurniawan.

Sosok filantropis Malang itu ikut langsung memetik buah melon sendiri dari tanamannya.

“Enak, manis, juga segar karena airnya banyak,” ujarnya, saat merasakan irisan melon yang lahannya ada di depan rumah Andik.

Greenhouse seluas 200 m2 tak lain merupakan milik Ahmad Andik, anggota DPRD Kabupaten Malang tiga periode dari Nasdem.

Panen perdana Melon Belanda itupun mendorong Iwan Kurniawan untuk berkolaborasi dengan Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Malang mendorong petani untuk menerapkan penanaman Melon Belanda dengan pola serupa.

Iwan bersedia menyiapkan lahan dan biaya bagi petani yang bersedia berkebun Melon Belanda, dan Dinas Pertanian dan Holtikultura akan mengkoordinir petani dan pengembangan pengolahan tanaman Melon Belanda di Malang.

“Saya siapkan lahan dan biayanya juga akan saya tanggung. Saya punya lahan luas,” tutur Iwan yang didampingi istrinya, Maylanie saat ikut panen.

Iwan berkoordinasi langsung dengan Ir. Avicenna M. Saniputera, M.T., MH, Kepala Dinas Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan Kabupaten Malang yang juga hadir di acara panen.

Di sisi lain, pemilik kebun Melon Belanda, Andik mengaku merasa terhormat panen perdana kebunnya bisa dihadiri sejumlah pihak, baik dari pemerintahan hingga pengusaha senior di Malang.

“Ya, nggak nyangka, wong beliau itu super sibuk namun mau datang bersama ibu. Itu berkah buat usaha saya,” ujar Andik, yang juga pengusaha rumah makan Ocean Garden Joglo, di Kelurahan Kebonsari, Kecamatan Sukun.

Menurutnya, apa yang ia lakukan dengan berkebun Melon Belanda itu buat menginspirasi petani, bahwa ada alternatif lain, yang bisa dikembangkan. Salah satunya adalah menanam melon Belanda.

Ia memaparkan, tak butuh lahan luas, ia hanya memanfaatkan lahan seluas 200 m2, yang ada di depan rumahnya, lahan itu bisa ditanami 1.300 pohon.

Andik menyebut biaya awalnya, agak besar untuk membangun greenhouse, namun, biaya yang dikeluarkan jauh lebih kecil jika dibandingkan dengan hasil penjualan hasil panen, terlebih masa panen juga tak terlalu lama.

Dengan masa tanam usia 60 hari sampai 70 hari, dan biaya Rp 7 juta mulai beli bibit sampai panen, Andik mengaku bisa mendapat uang Rp 35 juta dari hasil panen.

“Sebab, harganya cukup baik, Rp 25.000 per kg jika open wisata. Enaknya, kami nggak usah memasarkan namun banyak supermarket yang membelinya,” Andik yang merupakan politisi paling senior di gedung dewan.(red)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button