
PASURUAN(penaidonesia.net) – Hari Guru di peringati setiap tahun. Guru adalah profesi yang mulia, guru dapat menjadi pekerjaan dan panggilan jiwa bagi seseorang, yang dapat membuat tugasnya lebih menyenangkan dan menyentuh. Guru yang melaksanakan tugasnya karena panggilan jiwa akan memiliki mental yang kuat, sabar, dan rela berkorban. Hal ini akan membuat guru tersebut dapat memberikan yang terbaik dan menganggap semua perbuatannya sebagai ibadah.
Guru ambil dari istilah jawa yaitu di gugu dan di tiru , semua prilaku dan perbuatan guru akan di tiru oleh siswa-siswi nya. Hal ini profesi guru bedanya dengan profesi lainnya.
Guru sering mendapatkan prilaku tidak menyenangkan di hadapan orangtua/wali murid ketika menjalankan tugasnya di lingkungan pendidikan. Tugas guru adalah mendidik, menilai dan mengevaluasi perserta didik, jika dalam proses pendidikan tersebut tidak sesuai prilaku makan tugas membenahi agar lebih baik. Dari hal. Inilah masyarakat belum menyadari betapa susahnya mendidik siswa siswi di sekolah dari latar belakang yang berbeda berbaur di ruangan.
Berikut ini adalah beberapa manfaat yang dapat segi positif diperoleh seorang guru yang melaksanakan tugasnya karena panggilan jiwa:
Menjadi kebanggaan bagi murid, sekolah, dan masyarakat apabila berhasil mengantarkan mereka ke tempat lebih baik.
Seorang akan Mendapatkan kepuasan yang tak terhingga, apabila muridnya tidak bisa maka anggaplah kita sudah gugur kwajiban mendidik.
Apabila seorang guru Berpikiran positif untuk terus memberikan yang terbaik , maka akan enjoy dan menyenangkan, disini penulis mencoba membagi dua versi yakni guru sebagai pekerjaan atau guru panggilan jiwa.
a. Jika guru sebagai pekerjaan, melakukan apa yang akan di kerjakan sesuai aturan dan standard operasi prosedur yang di tentukan oleh pusat. Guru berkerja mendapatkan upah atau gaji yang di setiap bulannya. Sebagai imbalan bekerja di sebuah sekolah atau lembaga pendidikan. menurut Prof. Wahyudi pengamat pendidikan, “jika seorang guru mengganggu guru sebagai pekerjaan, Ya hanya gaji atau upah yang di terima, bukan keberkahan dari pekerjaannya. ” Katanya.
b. Jika guru sebagai Panggilan jiwa adalah keinginan yang tinggi dalam diri seseorang untuk memilih profesi yang disenanginya. Sementara itu, profesi guru merupakan salah satu profesi yang ada di tingkat pendidikan. Guru dapat digolongkan sebagai profesi karena memiliki keahlian khusus, tanggung jawab, dan kode etik tertentu. Dengan menempatkan posisi sebagai panggilan jiwa maka selain mendapatkan upah atau gaji juga mendapatkan keberkahan karena mendidik dengan ikhlas dan sabar. Tipe guru disini tidak pernah merasa gresulo atau menyesal ketika melakukan profesinya mendidik.
Ahmad Tafsir (1992) bukunya pendidikan sebagai profesi, berpendapat bahwa pekerjaan dapat disebut sebagai profesi harus memenuhi syarat, yaitu:
1. Profesi harus memiliki suatu keahlian yang khusus. 2. Profesi harus diambil sebagai pemenuhan panggilan hidup. 3. Profesi memiliki teori-teori yang baku secara universal.
Ada beberapa Ciri-ciri Profesi yang kita temukan saat ini,
Adanya pengetahuan atau keahlian khusus yang sesuai dengan bidang pekerjaan. Ada standar moral dan kaidah tinggi yang berlaku bagi para profesional, berdasarkan kegiatan pada kode etik profesi. Dalam pelaksanaanya, profesi harus lebih mengutamakan kepentingan masyarakat di atas kepentingan pribadi.
Tantangan guru di era digital dan zaman sekarang ,
Dalam menjalankan profesinya Guru menghadapi banyak tantangan, dihadapi antaranya:
*Pemahaman kebutuhan siswa: Guru harus memahami kebutuhan siswa, mulai dari gaya belajar, minat, bakat, dan potensinya.
*Membangun karakter siswa: Guru harus mendidik, membimbing, dan mengevaluasi siswa, serta menjadi panutan dan orangtua kedua bagi mereka.
*Menciptakan pembelajaran yang kreatif dan inovatif : Guru harus kreatif dan inovatif agar materi pelajaran yang disampaikan bisa diserap dengan baik oleh siswa.
*Menjaga interaksi dengan siswa: Guru harus bersahabat dengan siswa agar hubungannya tidak terasa seperti orangtua dan anak.
*Meningkatkan profesionalisme: Guru harus meningkatkan kualitas dan kompetensinya agar sesuai dengan perkembangan zaman.
*Memahami perkembangan zaman: Guru harus memahami perkembangan zaman, seperti Revolusi Industri 4.0 dan globalisasi.
Bahkan setiap hari ilmu teknologi terus berkembang dan berubah.
*Memahami perbedaan generasi: Guru harus memahami perbedaan usia antara siswa dan guru, terutama generasi milenial dan generasi Z. Guru harus belajar teknologi jika tidak mau belajar, maka akan tertinggal oleh kemajuan zaman.
*Memahami karakteristik prilaku siswa: Guru harus memahami karakteristik siswa yang beragam. Perbedaan karakter inilah yang menjadi perhatian oleh para guru, guru harus bisa menyikapi dan mencarikan jalan keluarnya. Solusi ini akan bisa di cari saat ada masalah.
*Menyiapkan materi pengajaran: Guru harus menyiapkan materi pengajaran untuk satu tahun ajaran ke depan. Guru harus siap dan melakukan transformasi dimanapun dan kapanpun.
*Menerapkan disiplin kelas: Guru harus menerapkan disiplin di dalam kelas. Proses mendidik mendisiplinkan siswa melalaui proses yang perlu waktu untuk mencapai tujuan. Merubah watak atau prilaku perlu pendekatan dan empati . Inilah yang sering guru di nilai gagal dalam menjalankan tugasnya padahal sudah berusaha semaksimal mungkin untuk menjadi lebih baik.
Masyarakat tidak tahu proses mendidik prilaku anak itu tidak hanya mengajarkan itu saja. Tetapi melalui penilaian dan evaluasi dalam pembenaran.
Menurut penulis Tantangan-tantangan ini dapat diatasi dengan kerja sama antara guru dan siswa, dan perwakilan orangtua serta komunikasi yang baik sehingga akan terjadi interaksi yang saling menguntungkan kedua belah pihak untuk mencapai tujuan.
Jika guru bisa menghadapi tantangan zaman ini insyaallah akan bisa menjaga marwah dan martabat profesi guru yang membawa keberkahan dunia maupun di akhirat. (*)
(*) Penulis Adalah : Subari S.E, M.Pd guru SMPN 1 Pandaan dan Mahasiswa Pasca Sarjana Universitas KH. Abdul chalim