Mengenal Jabal Tsur Dan Peristiwa Hijrah Nabi Muhammad SAW
MAKKAH(penaindonesia.net) – Jabal Tsur adalah sebuah bukit yang memiliki nilai sejarah dan religius yang penting dalam Islam. Terletak di kota Mekah, Arab Saudi, bukit ini menjadi tempat perlindungan bagi Nabi Muhammad SAW dan Abu Bakar ash-Shiddiq saat mereka melarikan diri dari Mekah dalam peristiwa hijrah pada tahun 622 Masehi. Di samping itu, Jabal Tsur juga menjadi salah satu tujuan ziarah bagi umat Islam yang berkunjung ke Mekah.
Jabal Tsur juga dikenal dengan sebutan Gunung Tsur, karena ketinggiannya mencapai 760 meter di atas permukaan laut. Bukit ini terdiri dari batu-batu besar dan banyak dikelilingi oleh padang pasir.
Di puncak bukit terdapat masjid kecil yang dikenal sebagai Masjid Jabal Tsur, tempat di mana para jamaah haji dan umrah melakukan ibadah dan ziarah. Selain itu, di sekitar bukit terdapat banyak pohon-pohon kurma yang menjadi sumber pangan bagi penduduk setempat.
Bukit Jabal Tsur memiliki nilai sejarah yang sangat penting bagi umat Islam. Di sinilah Nabi Muhammad dan Abu Bakar ash-Shiddiq mengalami pengalaman yang sangat berarti dalam sejarah Islam, yaitu ketika mereka bersembunyi di Gua Tsur selama tiga hari saat melarikan diri dari Mekah.
Keberadaan Jabal Tsur menjadi bukti sejarah yang menunjukkan kesungguhan dan keberanian Nabi Muhammad dan para sahabatnya dalam menyebarkan ajaran Islam di tengah-tengah tekanan dan ancaman dari pihak musuh. Oleh karena itu, bagi umat Islam, Jabal Tsur menjadi sebuah tempat yang sangat sakral dan dihormati.
Apa itu Jabal Tsur?
Mari kita mengenal Jabal Tsur yang merupakan termasuk salah satu dalam 100 Istilah Kosa Kata dalam Haji dan Umroh, Hayyu Al-Hijrah adalah sebutan populer Jabal Tsur sekarang. Bukit Tsur terkait erat dengan peristiwa hijrah Nabi Muhammad SAW ke Madinah Letaknya di tengah-tengah Makkah, sekitar 4 Km di selatan Masjidil Haram.
Bukit Tsur berada di kawasan Kudai. Untuk naik ke puncaknya diperlukan waktu sekitar satu setengah jam. Di bukit ini terdapat gua, tingginya sekitar 1,25 meter dengan luas 3,5 meter persegi. Ada dua lubang masuk di sebelah barat dan timur. Lubang di sebelah barat merupakan pintu masuk yang digunakan SAW bersembunyi. Gua Tsur terletak di puncak Gunung Tsur. Di gua itulah Rasulullah SAW bersama Abu Bakar Shiddieq bersembunyi selama tiga hari dari kejaran kaum kafir Quraisy ketika hijrah ke Madinah Al-Munawwarah.
Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersembunyi di dalam gua Tsur dari kejaran kaum Quraisy yang ingin membunuh beliau. Disertai oleh sahabat Abu Bakar Shiddiq, Rasulullah SAW bersembunyi di gua Tsur hingga tiga hari lamanya. Abu Bakar sendiri sempat cemas, karena hanya sejengkal dari dalam gua kaki Rasulullah bisa terlihat di luar.
Berkat pertolongan Allah, di mulut gua bersarang laba-laba menutupinya dengan jaring- jaring tebal. Sementara di sebelah mulut gua bersarang pula merpati dan bertelur di sana. Seperti disebutkan dalam al-Qua’an Surat At-Taubat ayat 40, berbunyi Sedang di salah satu daripada dua orang ketika kedua-duanya berada di dalam gua.
Kaum Quraisy yang mengepung Rasulullah SAW akhirnya menyerah karena menganggap tidak mungkin gua itu dimasuki orang untuk bersembunyi. Rasulullah dan Abu Bakar kemudian keluar dari gua Tsur, lalu naik onta yang dibawakan oleh Abdullah bin Uraiqit atas pesan Abu Bakar. Abdullah sendiri ketika itu belum lagi memeluk Islam.
Dari Bukit Tsur, Rasulullah SAW ditemani Abu Bakar dan Amir bin Fuhairah, seorang penggembala kambing milik Abu Bakar, berangkat menunju Madinah dengan Abdullah bin Uraiqit sebagai penunjuk jalan. Peristiwa ini menandai awal hijrah Nabi Muhamamad SAW dari Makkah Al Mukarraomah ke Madinah Al Munawwaroh.
Berbeda dengan Gunung Tsur (bahasa Arab: جبل ثور Jabal Tsur) merupakan sebuah gunung kecil yang terletak di Madinah, Arab Saudi. Gunung ini berwarna kemerah-merahan yang mengelilingi Gunung Uhud di belakangnya dari arah utara. Merupakan batas kota Madinah sebelah utara, sekitar 8 kilometer dari Masjid Nabawi, atau kurang lebih 15 kilometer dari Gunung ‘Air. Batas kota Madinah adalah diantara Gunung ‘Air dan Gunung Tsu.
Maka, kisah Jabal Tsur ini erat kaitannya dengan Haji dan Umroh yang umat muslim jalankan. (Red)