AgamaArtikel

Nuzulul Quran dalam Manajemen Pendidikan: Analisis SWOT Berbasis Al-Quran

Oleh: Subari, M.Pd.

PENAINDONESIA.NET – Peringatan Nuzulul Quran, yang diperingati setiap tanggal 17 Ramadan, merupakan momentum penting dalam sejarah Islam. Peristiwa ini menandai turunnya wahyu pertama Allah SWT kepada Nabi Muhammad SAW, yaitu surah Al-Alaq ayat 1-5, yang diawali dengan perintah “Iqra” (bacalah). Perintah ini bukan sekadar anjuran untuk membaca teks, tetapi juga simbol dari pentingnya ilmu pengetahuan dan pemahaman yang mendalam.

Dalam konteks manajemen pendidikan, Nuzulul Quran dapat menjadi sumber inspirasi dan landasan filosofis dalam mengembangkan strategi pendidikan yang efektif. Al-Quran, sebagai sumber utama ajaran Islam, mengandung banyak hikmah dan prinsip yang relevan dengan berbagai aspek kehidupan, termasuk manajemen pendidikan.

Salah satu alat analisis yang dapat diintegrasikan dengan nilai-nilai Al-Quran adalah analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat).
Analisis SWOT membantu mengidentifikasi faktor-faktor internal (kekuatan dan kelemahan) serta eksternal (peluang dan ancaman) yang memengaruhi suatu lembaga pendidikan.

Dalam perspektif Nuzulul Quran, kita dapat merujuk pada ayat-ayat Al-Quran untuk memperkuat analisis ini.

Analisis SWOT Berbasis Al-Quran
Berikut adalah contoh penerapan analisis SWOT dalam konteks manajemen pendidikan, dengan merujuk pada ayat-ayat Al-Quran:
* Kekuatan (Strength):
* Surah Al-Baqarah ayat 143: “Dan demikian (pula) Kami telah menjadikan kamu (umat Islam), umat yang adil dan pilihan agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu.”
* Ayat ini menunjukkan bahwa umat Islam memiliki potensi kekuatan dalam hal keadilan, keseimbangan, dan menjadi teladan.

Dalam konteks pendidikan, ini berarti lembaga pendidikan Islam harus mengedepankan nilai-nilai keadilan, integritas, dan memberikan contoh yang baik.

* Kelemahan (Weakness):
* Surah Yusuf ayat 53: “…karena sesungguhnya nafsu itu selalu menyuruh kepada kejahatan, kecuali nafsu yang diberi rahmat oleh Tuhanku…”
* Ayat ini mengingatkan bahwa manusia memiliki kecenderungan pada kelemahan dan kesalahan. Dalam manajemen pendidikan, ini berarti perlunya introspeksi diri, evaluasi berkala, dan perbaikan berkelanjutan untuk mengatasi kelemahan.

* Peluang (Opportunity):
* Surah Ali Imran ayat 190-191: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”
* Ayat ini menekankan pentingnya berpikir kritis, inovasi, dan pemanfaatan potensi alam.

Dalam pendidikan, ini berarti lembaga pendidikan harus mampu menciptakan lingkungan belajar yang kondusif untuk pengembangan potensi peserta didik.

* Ancaman (Threat):
* Surah Al-A’raf ayat 175-176: “Dan bacakanlah kepada mereka berita orang-orang yang telah Kami berikan kepada mereka ayat-ayat Kami (pengetahuan tentang isi Al Kitab), kemudian mereka melepaskan diri dari padanya, lalu mereka diikuti oleh syaitan (sampai akhirnya) mereka menjadi orang-orang yang sesat. Dan kalau Kami menghendaki, sesungguhnya Kami tinggikan (derajat)nya dengan ayat-ayat itu, tetapi dia cenderung kepada dunia dan menurutkan hawa nafsunya yang rendah, maka perumpamaannya seperti anjing jika kamu menghalaunya diulurkannya lidahnya dan jika kamu membiarkannya dia mengulurkan lidahnya (juga). Demikian itulah perumpamaan orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami. Maka ceritakanlah (kepada mereka) kisah-kisah itu agar mereka berfikir.”
*Ayat ini mengingatkan tentang ancaman godaan duniawi, penyimpangan dari nilai-nilai agama, dan pengaruh negatif lingkungan. Dalam konteks pendidikan, ini berarti perlunya menjaga integritas, memperkuat karakter peserta didik, dan melindungi mereka dari pengaruh negatif.

Dengan mengintegrasikan nilai-nilai Al-Quran dalam analisis SWOT, lembaga pendidikan dapat mengembangkan strategi yang holistik dan berkelanjutan. Pendekatan ini tidak hanya berfokus pada aspek akademis, tetapi juga pada pembentukan karakter, moral, dan spiritual peserta didik.(***)

(***) Subari, M.Pd. adalah Mahasiswa Pascasarjana Program Doktoral Universitas KH. Abdul Chalim Pacet, Mojokerto, Jawa Timur.
_____
Minggu Paging, 16.03.25

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button