Antisipasi Pengurangan Resiko Bencana, BKPRMI Jakarta Latih Pemuda Masjid Bersama BPBD Provinsi

Jakarta(penaindonesia.net) – Dewan Pengurus Wilayah Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (DPW BKPRMI) DKI Jakarta menyelenggarakan “Pelatihan Pemuda Tanggap Bencana” bekerja sama dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DKI Jakarta, (23/8/2025) di Aula Masjid Nurul Huda, Pulo Mas, Jakarta Timur.
Kegiatan ini diikuti oleh seratusan lebih peserta dari kalangan pemuda dan remaja masjid se-DKI Jakarta. Mereka mendapatkan pembekalan langsung dari tim ahli BPBD DKI Jakarta terkait mitigasi bencana, pengenalan ancaman kebencanaan di Jakarta, hingga keterampilan pertolongan pertama darurat.
Ketua Umum DPW BKPRMI Jakarta, Nanang Jahidin, dalam sambutannya menegaskan pentingnya remaja masjid memiliki kapasitas dalam menghadapi bencana.
“Masjid bukan hanya pusat ibadah, tetapi juga pusat edukasi, sosial, dan perlindungan masyarakat. Pemuda Remaja masjid harus siap menjadi garda terdepan dalam membantu masyarakat saat terjadi bencana,” ujarnya.
Bang NJ (sapaan akrab ketum DPW BKPRMI Jakarta) juga menyampaikan tema kegiatan “Pemuda Masjid Garda Terdepan Kemanusiaan, Menuju Jakarta Kota Global dan Berbudaya”, ini sejalan dengan visi misi Gubernur Pramono Anung.
“Kami BKPRMI DKI Jakarta dalam berkegiatan selalu menyelaraskan dengan visi misi Bapak Gubernur Pramono Anung guna mendukung program program pemerintah Provinsi DKI Jakarta termasuk penanggulangan kebencanaan dan permasalahan sosial di masyarakat. Dan dengan kegiatan ini kami berharap Pemuda Remaja Masjid semakin siap, sigap dan tangguh dalam mengurangi resiko kebencanaan, sekaligus menguatkan solidaritas sosial berbasis Masjid “. Ujar Nanang
Dalam sesi materi pelatihan, narasumber dari BPBD DKI Jakarta memberikan penjelasan mendalam mengenai: Konsep Dasar Penanggulangan Bencana, sesuai amanat UU No. 24 Tahun 2007. Pengenalan bahaya dan upaya mitigasi terhadap banjir, gempa bumi, kebakaran, cuaca ekstrem, dan bencana lain yang rawan terjadi di Jakarta.
Di sesi siang materi pelatihan yang diberikan terkait Bantuan Hidup Dasar (BHD)berupa praktik resusitasi jantung paru (RJP), pertolongan pertama pada korban henti napas, henti jantung, maupun tersedak. Dan juga materi Pemanfaatan aplikasi SIMBA dan Siaga 112, yang memungkinkan masyarakat melaporkan kondisi darurat serta menerima peringatan dini bencana.
Sementara itu Perwakilan BPBD DKI Jakarta, Basuki Rakhmat, S.Sos, M.Si (Han), dalam pemaparannya menekankan pentingnya kolaborasi semua pihak dalam kesiapsiagaan bencana.
“Indonesia, khususnya Jakarta, memiliki risiko bencana yang tinggi, mulai dari banjir, gempa, hingga kebakaran. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas masyarakat, termasuk Pemuda remaja masjid sangat penting agar kita lebih siap, sigap, dan selamat menghadapi ancaman bencana,”* jelasnya.
Pelatihan ini sejalan dengan konsep Rumah Ibadah Tangguh Bencana (RITB), di mana masjid didorong menjadi pusat informasi, posko darurat, hingga tempat perlindungan masyarakat saat terjadi bencana. Peran remaja masjid sangat penting, baik dalam edukasi pra-bencana, tanggap darurat, maupun pemulihan pasca-bencana.(red)