Umum

Putu Liong Nilai Gubernur Bali Hadapi Dilema Berat, Soroti Sampah, Investasi, dan Keamanan

PENAINDONESIA.NET, DENPASAR – Owner JARRAK MEDIA GROUP (JMG) Putu Sudiartana yang akrab disapa Putu Liong melihat Pemimpin itu selalu salah. Apalagi terkait dengan program yang Pro Rakyat. Bahkan, kebenaran Pemimpin itu jarang dipuji, kecuali pendukungnya atau buzzernya mungkin ada beberapa yang memuji itupun bisa dihitung dengan jari.

 

Kali ini, Putu Liong melihat posisi Gubernur Bali,

 

“Mau bela rakyat karena desakan harus mengeluarkan diskrisi masuk penjara melawan UU atau Aturan yang ada di Pusat juga Pidana. saya kasih contoh TPA Swung, ada pro dan kontra, disini butuh posisi yang tepat,” kata Putu Liong.

 

Kalau mendapatkan keamanan sebagai Gubernur Bali sangat susah. Apalagi, situasi sekarang ini yang mana Bali dalam keadaan tidak baik-baik saja dengan sampah, banjir dan kemacetan untuk warga Bali dan wisatawan atas keamanan.

 

Disini butuh pemimpin yang fleksibel dan pengetahuan kepemimpinan internasional, bukan Bali dan bukan Indonesia yang dipikirkan oleh gubernur Bali, tapi international. Bagaimana susahnya Menarik wisatawan. Kita Perang Strategi marketing terhadap pesaing kita untuk tujuan kunjungan wisata

 

Kenapa Bali termasuk Pasar international, Bali Sudah Milik International dan Hidrogin Touris

 

Siapa yang bisa jaga Bali? Bukan masyarakat Bali saja, tapi harus bersama-sama, baik pendatang maupun wisatawan.

 

Tak hanya itu, keluhan masyarakat harus menjadi prioritas, seperti persampahan, kemacetan, banjir dan keamanan, agar turis merasa aman dan masyarakat juga nyaman serta ekonomi bangkit.

 

Sekarang ini, Bali tidak baik-baik saja, karena sampah adalah isu international dan keamanan. Bahkan, investasi juga tidak baik-baik saja, karena banyak investor ganti lokasi ke Vietnam, Thailand dan Malaysia dengan dibukanya Famaly Office disana sehingga keamanan terjamin.

 

Untuk itu Putu Liong memberikan saran terhadap Gubernur Bali, yaitu melakukan komunikasi international dan juga melakukan koresponden terhadap negara-negara yang mengunjungi Bali. Hal itu diberikan protokol yang benar dan tata cara berinvestasi dengan program Gubernur Bali untuk 100 tahun ke depan sehingga bule-bule yang berinvestasi melakukan hal yang benar dan tidak melanggar aturan.

 

Hal tersebut isu-isu investasi yang membuat nama Bali menjadi baik.

Contohnya Lift Kaca Kelingking Nusa Penida dan lain-lainnya sehingga investor tidak takut dan membawa investor tidak gampang, karena harus ada trust atau kepercayaan investasinya benar dan tidak salah.

 

Ditambah lagi, Putu Liong juga berpesan agar membentuk Tim yang High Level di Humas International ditunjang berbahasa inggris.bahasa jepang.bahasa jerman dan francis yang bagus untuk menyampaikan pesan di media cetak dan elektronik atas nama Gubernur Bali atau Rakyat Bali atau Negara Indonesia.

 

Mengingat, Bali secara otomatis mewakili Indonesia. Kalau tempat wisata di Bali bergejolak itu juga mempengaruhi kunjungan wisatawan internasional dan Pendapatan divisa juga terpengaruh

 

Dengan kemajuan teknologi dan digitalisasi, maka Bali harus menyambutnya dengan sistem internasional informasi, sehingga Bali bisa menjadi Maju seperti Mini singapura yang berwawasan International dan Berkepastian Hukum

 

 

Pesan untuk Pemerintah Provinsi Bali

 

Untuk itu, Putu Liong berpesan agar bergandengan tangan menyambut kebijakan pemerintah yang pro rakyat.

 

“Jangan melihat warna partai, kalau sudah menjadi Gubernur Bali, karena itu milik Kita masyarakat Bali bukan PDIP saja, kita juga berhak memuji kalau kebijakan bagus dan kita juga berhak mengkritik,” Kalau Salah .kata

Putu Liong.

 

Selain itu, Putu Liong tidak menghujat Gubernur Bali, tapi memberikan solusi untuk wisatawan nyaman dan aman, baik berlibur maupun berinvestasi.

 

“Jangan melakukan trik politik di zona yang rawan atau bahasa lainnya jangan menolak investasi kalau dibawa oleh beda warna atau orang yang tidak mendukung kemarin di saat pileg jangan berfikir sebelah mata,” kata Putu Liong.

 

Menurutnya, siapapun yang membawa ide dan mengkritik untuk kebaikan harus diterima dan membawa atau memberikan solusi yang Baik untuk Bali

 

“Kalau mengkritik terus membawa ke jurang dikarenakan pilkada atau pileg dan menuntut dipenjarakan pemimpinnya dan dicari cari kesalahannya itu menurut saya, tidak elok. Mereka juga manusia dan keluarga kita dan saudara kita. Masalah warna baju politik itu hanya sementara saja, Beda 5 menit di TPS setelah itu kita bersaudara. karena mencapai tujuan itu harus berorganisasi atau bergabung ke dunia politik supaya bisa membawa aspirasi masyarakat,” tegas Putu Liong.

 

Ditambah lagi, menjadi pejabat harus siap masuk penjara untuk membela rakyat dan itu pasti, karena aroma politik di indonesia masih dendaman.

 

Belum bisa seperti di USA.

Sekarang ini sudah mulai pelan-pelan tata kelola politik di Indonesia sudah mulai yang menang merangkul yang kalah. Hal ini atmosfir baru dan bagus di mata dunia dan membuktikan berpolitik secara dewasa dan intelektual. (red).

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button