Yogyakarta(penindonesia.net) – Napak tilas peristiwa gunung Merapi Yogjakarta peristiwa meletusnya gunung Merapi pada tahun 2010 , kini menjadi kenangan. Saksi bisu itu di kumpulkan pada sebuah Galeri rumah tua yang ditinggalkan oleh penghuninya.
Menurut saksi Rifii dari sopir jeep yang mengantarkan wisatawan ke lokasi menuturkan bahwa peristiwa meletusnya Gunung Merapi yang pernah Heboh menewaskan sekitar 22 warga dan seorang mbah marijan sebagai tokoh di daerah bencana. Para korban di makamkan di daerah setempat sebagai Kenangan yang dikunjungi oleh para wisatawan untuk melihat saksi bisu tersebut. Dari pantauan penaindonesia.net ,rumah penduduk yang berada, di sekitar lokasi diungsikan ke daerah yang aman sementara bekas rumah korban bencana di jadikan musium kecil yang di kumpulkan di daerah setempat. Ada tinggalan bekas tulang iga sapi dang di ikat di gantung pada samping pintu lokasi galeri rumah musium mini.
Di samping musium banyak pedagang yang menggelar dagangan nya. Dengan adanya bencana gunung Merapi meletus kini membawa berkah bagi masyarakat sekitar. Masyarakat yang bertani bisa, menjual dagangan nya agar bisa di beli oleh wisatawan yang datang ke lokasi. Harga cukup terjangkau dan tidak mahal amat seperti tempat wisata lain.
Cuaca lereng gunung yang asri dan di penuhi hujan rintik rintik dan kabut banyak memakai mantap plastik yang bisa di beli di lokasi cukupurah hanya Rp. 10.000, naik jeep Rp. 400 000, sudah termasuk tiket masuk di hitung per mobil jeep. Di lokasi galeri rumah musium, Bukan hanya foto kenangan itu yang di dapatkan tetapi bisa memberikan peningkatan ekonomi masyarakat, dengan adanya obyek wisata mengenang peristiwa meletusnya gunung Merapi. komunitas pengendara mobil jeep yang di gunakan untuk transportasi wisatawan ke lokasi di lereng gunung Merapi. Menurut sopir jeep Rofii Ada sekitar 1200 pemilik jeep yang jadi anggota asosiasi Adventure. Masih menurut Rofii setelah dari lokasi para wisatawan diajak Adventure ke sungai kuning untuk melihat atraksi jeep melintasi sungai kuning. Atraksi itu membuat jantung berdegup dan menegangkan.
Inilah wisata di jogja yang tidak hanya foto selfie tetapi bisa ikut menikmati indahnya alam di bawah kaki gunung Merapi jogjakarta.hal ini bisa menginspirasi bagi wisatawan yang datang ke lokasi untuk menetapkan di daerahnya untuk membuka lapangan kerja di daerahnya menerapkan desa wisata, Subari salah satu pemerhati lingkungan dan ekonomi ini dan saat ini menempuh doktoral di Universitas Abdul Chalim mojokerto ini, wisata tidak bersenang-senang saja tetapi mengambil dari segi positif dan edukasi untuk bisa di tiru di daerahnya yang cocok apa yang bisa di lakukan di desanya.
(Catatan Redaksi awal tahun 2025 oleh Pimred penaindonesia.net mohammad Sobari)