BeritaDaerahKesehatanPemerintahan

Pastikan Pengiriman Sapi Aman, Kresna Budi Sidak Pengiriman Sapi di Gilimanuk

JEMBRANA.PENAINDONESIA.NET – Ketua Komisi II DPRD Bali bersama dengan sejumlah personil Polda Bali melakukan sidak pengiriman sapi yang akan di kirim keluar Bali di Pelabuhan Gilimanuk, Senin (20/06/2022) malam.

Kegiatan ini dilakukan untuk memastikan kuota pengiriman sapi bali terpenuhi, serta untuk menghindari wabah penyakit mulut dan kuku (PMK) pada hewan ternak yang akan di kirim ke luar Bali.

Selain itu, ini juga untuk memastikan sapi – sapi yang akan di kirim sudah melewati proses karantina sesuai prosedur. Pasalnya, sebelum di kirim wajib dikarantina selama 14 hari di instansi karantina hewan atau instansi lainnya, di bawah pengawasan Badan Karantina Hewan.

Namun ditemukan beberapa keganjilan dalam sidak tersebut, seperti saat tim melakukan pengecekan pada kandang karantina hanya di temukan 2 ekor sapi. Yang diakui sebagai titipan dari salah seorang saudagar.

Tim juga menemukan surat keterangan kesehatan hewan yang di duga palsu. Karena dalam surat hanya mencantumkan kode 31 s/d 40, dimana seharusnya masing – masing sapi memiliki kode tersendiri.

Ketua Komisi II DPRD Bali dari Fraksi Golkar, Ida Gede Komang Kresna Budi usai sidak mengatakan, dari pengecekan yang dilakukan, pihaknya menduga proses karantina hewan ternak sebelum dikirim keluar bali tidak menjalankan proses karantina dengan baik.

“Melihat maraknya pengiriman sapi melalui Pelabuhan Gilimanuk akhir – akhir ini, seharusnya ada lebih dari 2 sapi di kandang. Itu berarti proses karantina tidak berjalan”, terangnya.

Jika proses karantina dilakukan di instansi lain, pengawasannya harus jelas terhadap hewan tersebut, untuk memastikan sapi – sapi yang di kirim dalam keadaan sehat.

Lanjut Kresna Budi, pihaknya juga menemukan adanya surat keterangan kesehatan hewan yang di duga palsu. Karena pada kode ternak ada hal yang tidak lazim sesuai kode ternak sapi yang sebenarnya.

Terkait temuan tersebut, pihaknya akan segera melakukan pemanggilan terhadap pihak karantina untuk mempertanyakan temuan – temuan tersebut.

Selain untuk memenuhi kuota, sidak ini juga dilakukan untuk mengantisipasi adanya kelangkaan daging dan menghindari impor daging sapi dari negara lain. Karena disinyalir pengiriman sapi ke luar bali tidak memperhatinan kouta yang ada.(red/gus)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button