BeritaNasionalOlahraga

La Nyalla: Tidak Boleh Ada Kartel di Sepakbola Indonesia

JAKARTA(penaindonesia.net) – Bakal calon Ketua Umum (Ketum) PSSI, La Nyalla Mahmud Mattalitti menginginkan sepakbola Tanah Air bisa tumbuh mandiri dan berkembang.

La Nyalla maju dalam bursa bakal caketum PSSI untuk periode 2023-2027. Dia bersaing dengan Arif Putra wicaksono, Doni Setiabudi, Erick Thohir, dan Fary Djemy Francis.

Jika terpilih nanti, La Nyalla ingin memastikan bahwa industri sepakbola Indonesia harus bisa mandiri. Para kartel sepakbola juga dilarang keras untuk mengganggu sepakbola.

“Saya memastikan industri sepakbola harus tumbuh mandiri dan fair. Tidak boleh ada kartel di sepakbola Indonesia yang milik rakyat ini,” ujar La Nyalla, dalam keterangan persnya, yang saat ini sedang silaturahmi ke para voter asal Jawa Timur di Surabaya.

“Saya ingin klub-klub di Indonesia tumbuh, industri (sepakbola) ini tumbuh, bukan klub yang sekarat, kejar-kejaran dengan harga pemain. Isinya harus anak negeri kita yang main, anak-anak bangsa kita, ” sambungnya.

La Nyalla juga bertekad memberantas mafia sepakbola Indonesia. Sejauh ini mafia sepakbola selalu menjadi isu yang muncul setiap musimnya.

“Yang jelas, tidak ada tempat sedikitpun bagi mafia bola, kita berantas mereka semua. Itu sudah saya buktikan. Karena, Indonesia yang pemenang, industri sepakbola-nya akan tumbuh,” terangnya menegaskan.

La Nyalla, yang kini menjabat Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) RI, bukan nama baru di federasi sepakbola nasional. Pengusaha dan sekaligus senator asal Jatim itu pernah menjadi anggota Exco PSSI 2011-2015. Lalu, ketua umum Komite Penyelamat Sepakbola Indonesia (KPSI)– di masa dualisme PSSI.

Kemudian menjabat Wakil Ketua Umum PSSI periode 2013-2015. Pada periode tersebut, LaNyalla juga menjabat sebagai Ketua Badan Tim Nasional (BTN) Sepakbola Indonesia. Saat La Nyalla menjabat Ketua BTN Sepakbola Indonesia, Timnas Indonesia U-19 menjadi juara Piala AFF 2013. Saat itu, pelatihnya adalah Indra Sjafri. Selanjutnya, LaNyalla menjabat Ketua Umum PSSI dari tahun 2015 hingga 2016.

“Mengurus PSSI itu tidak perlu banyak teori, saya meletakkan visi dan gagasan, tim ahli saya menterjemahkan. Lihat 7 langkah LNM di buku saya,” tegas LaNyalla.

“Kita harus kembali juara lagi, pada saat tahun 2013 zaman saya pernah juara Piala AFF, sekarang harus kembali lagi, makanya harus kembali juara lagi saat nanti saya kembali memimpin PSSI,” tambahnya menandaskan.(gus)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button