BeritaNasionalPLN

Masuki Triwulan Pertama 2023, PLN Nusantara Power Pasok 19.902 MWh Energi Bersih

PENAINDONESIA.NET – Surabaya 04 Maret 2023, PT PLN Nusantara Power sebagai subholding dari PT PLN (Persero) terus meningkatkan produksi energi bersih di sektor pembangkitan.

Direktur Utama PLN, Darmawan Prasodjo mengatakan, PLN terus melakukan inovasi dalam melakukan transisi energi. Ini dilakukan demi menghadirkan kehidupan yang lebih baik di masa mendatang.

“Dengan berbagai extraordinary effort di antaranya melalui biomass co-firing, kami berhasil menekan emisi gas rumah kaca. Selain itu, inovasi ini juga meningkatkan bauran EBT di lingkungan pembangkit PLN,” ungkap Darmawan.

Pada kesempatan berbeda, Direktur Utama PLN Nusantara Power Ruly Firmansyah menjelaskan memasuki triwulan pertama di tahun 2023, PLN Nusantara Power telah menyumbangkan 19.902 Megawatt hour (MWH) energi bersih dari co-firing. Sebagian besar energi bersih tersebut disumbangkan oleh PLTU Paiton 1-2 dan PLTU Paiton 9 dengan total daya mencapai 8.852,64 MWh.

“Selain pengembangan unit pembangkit berbasis EBT, perlu strategi yang tepat untuk mendorong produksi energi bersih pada PLTU yang ada. Dengan pencapaian ini, kami harap dapat meningkatkan persentase bauran co-firing di lingkungan pembangkitan PLN,” terang Ruly.

Sebelumnya, pada tahun 2022, PLN Nusantara Power telah melampaui target produksi energi bersih dari co-firing hingga 178,32 persen. PLN Nusantara Power mampu memproduksi energi bersih sebesar 250,39 Gigawatt hour (GWh) dari target 140,42 GWh.

“Ini dapat dicapai berkat inovasi yang dilakukan perusahaan dan sinergi antar instansi yang baik. Pemanfaatan biomassa ini sekaligus menjadikan pembangkit PLN episentrum pendayagunaan ekonomi kerakyatan,” jelas Ruly.

Ruly mengungkapkan bahwa PLN Nusantara Power telah melakukan studi terkait co-firing sejak 2018 dan telah mengujicobakan co-firing pada 16 PLTU di Jawa dan luar Jawa. Seperti di PLTU Paiton yang kini telah berhasil melakukan co-firing hingga 6 persen.

Dirinya juga menjelaskan bahwa alasan PLN Nusantara Power menggalakkan co-firing karena inovasi ini merupakan salah satu langkah tepat dalam implementasi green energy.

“Tidak hanya mengurangi penggunaan bahan bakar fosil secara bertahap, co-firing juga dapat menjadi solusi permasalahan sampah sekaligus menggerakkan ekonomi masyarakat,” tambah Ruly.

Kerja sama dengan SHI melingkupi kajian pada mesin pembangkit boiler tipe CFB pada PLTU Paiton. Berlangsung sejak Desember 2019, kerja sama dan kajian ini mempersiapkan tahap awal co-firing PLTU Paiton pada persentase 30-50 persen. Sedangkan kerja sama dengan MHI berfokus pada mesin pembangkit PLTU Paiton dengan jenis boiler PC dengan biomassa _sawdust_ serta PLTGU Muara Karang (Jakarta) dengan biomassa hidrogen.

“Jika memungkinkan, secara bertahap akan kontinyu dan diujicobakan hingga mencapai 100 persen _co-firing_ biomassa di PLTU kami,” tutup Ruly. (red)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button