Geliat Pariwisata Bali Pasca Pandemi
Penaindonesia.net. Geliat Pariwisata Bali pasca pandemi covid-19 , sudah mengalami perubahan yang bagus , dilihat dari okupansi hotel dan kedatangan wisatawan di bandara Ngurah Rai yang terus mengalami peningkatan, hal tersebut disampaikan oleh Ketua GIPI (Gabungan Industri Pariwisata Indonesia), IB Agung Partha Adnyana bersama Founder Jarrak Media Group I Putu Sudiartana, di hotel Puri Santrian Sanur, Sabtu (4/6/2022).
Dalam dialognya Putu Sudiartana atau akrabnya dipanggil Putu Leong menyampaikan bahwa, GIPI merupakan payungnya organisasi pariwisata Bali dan Indonesia, mengingat pada saat pandemi covid-19, apa yang dilakukan GIPI untuk bisa survive.
“Apa peran GIPI waktu covid-19,”ujarnya.
Di tempat yang sama ketua GIPI IB Agung Partha Adnyana menyampaikan bahwa, selama dua tahun berjuang untuk bisa bangkit dalam melawan pandemi covid-19, disampaikannya juga bahwa dalam mengatasi covid-19 tidak bisa sendiri, harus ada kerjasama dengan stakeholder dan dinas terkait.
Dalam dua tahun pertama kebijakan pemerintah memang lebih banyak itu dalam bidang kesehatan, peran GIPI sebagai organisasi pariwisata adalah untuk menyiapkan sertifikasi untuk bisa layak dikunjungi dengan cara menerapkan CHSE (Cleanliness (kebersihan), Health (kesehatan), Safety (keamanan), dan Environment Sustainability (kelestarian lingkungan).
“Kita adalah salah satu hotel yang paling pertama melakukan vaksin pertama, kedua dan ketiga,”ujarnya.
GIPI bahu membahu dalam menyiapkan pembukaan pariwasata Bali, dibarengi oleh Pemerintah Daerah Bali, Kemenparekraf dan Kemenko. Dengan melakukan rakor -rakor hampir setiap minggu dalam menentukan Negara mana yang bisa untuk dibuka untuk datang ke Bali.
“Hambatan -hambatan serta negara mana yang menjadi kompetitor kita, dan seperti apa disitu kita harus bersinergi,”jelasnya.
Putu Leong menyampaikan pada saat pandemi covid-19, apakah pihaknya sebagai pemilik hotel ikut membantu Pemerintahan dalam menyediakan hotel untuk karantina untuk Kota Denpasar.
Ditempat yang sama IB Agung menyampaikan, bahwa waktu itu hotelnya tidak pernah tutup dikarenakan, adanya tamu – tamu yang staycation, dan juga karena adanya work from Bali pada saat itu.
“Jadi kalau pada saat itu kita gabungkan akan sangat bahaya dan riskan untuk tamu yang tinggal di tempat kita ,”ungkapnya.
Ditambahkannya juga bahwa pihaknya sudah memberikan rekomendasi kepada teman -teman yang lain yang sudah siap untuk menjadi hotel karantina.
Kemudian Putu Leong juga menyampaikan, karena untuk saat ini sudah end pandemi strategi apa yang dilakukan oleh IB Agung sebagai pimpinan GIPI, dan ikut dalam menyukseskan G20.
“Adakah ada jargon khusus agar wisatawan untuk bisa datang ke Bali,” imbuh Putu Leong.
IB Agung memaparkan bahwa pihaknya selalu optimis dalam menerima wisatawan, dengan CHSE dalam tatanan New Era Baru. Mengingat bahwa Bali adalah merupakan kunjungan destinasi terpaporit di Asia untuk tahun 2022 dan 2023.
Terkait dengan energi pariwisata Bali yang sangat sensitif, mengingat Bali adalah dentinasi Pariwisata yang baru saja menggeliat akibat pandemi covid-19.
“Inikan harus kita berikan bekal ilmu kepada pengusaha – pengusaha peristiwa di Bali . Agar mereka paham kedepannya , langkah apa yang harus dilakukan ,” ungkap Putu Leong.
Selanjutnya IB Agung memaparkan, mengingat Pariwisata Bali sudah lama membuat terlena pelaku wisata, dan pandemi covid-19 sangat banyak memberikan pelajaran untuk pelaku wisata.
Ditambahkanya juga bahwa Bali juga sangat cocok dengan Medical Tourism. Apapun masalahnya orang akan tetap untuk datang ke Bali.
“Apalagi Pemerintah sekarang sudah membagun Rumah sakit bertaraf Internasional ,” tutup IB Agung.(red /kur)