PASURUAN(penaindonesia.net) – Sampah plastik semakin hari semakin menumpuk dan sulit untuk memusnahkan. Hal ini menjadi perhatian kang sobari Pegiat Peduli lingkungan dari pasuruan Jawa Timur.<\/p>\n

“Menurut saya perusahaan air mini. dalam kemasan (AMDK) ini perlu di tertibkan agar bisa mengurangi sampah plastik, saat mendirikan perusahaan mereka di berikan komitmen agar peduli terhadap lingkungan dari hasil produk yang menghasilkan produk mesisakan sampah semua aturannya sudah ada tetapi implementasinya ini belum maksimal,” kata kang subari yang pernah mendapatkan penghargaan dari Gubernur Jawa Timur ini.<\/p>\n

Lebaran,banyak warga yang menyuguhkan air minum dalam kemasan yang bervariasi, sehingga cepat menghasilkan sampah plastik kemasan 300 mlm gelas dan botol plastik di bawah 1liter.<\/p>\n

Himbuan dalam edukasi Adiwiyata saat siswa di sekolah tidak boleh mengkonsumsi air dalam kemasan gelas atas botol plastik tetapi hal ini masih belum berhasil karena tidak di imbang dengan fasilitas yang memadai.<\/p>\n

“Kurang pemahaman kemudian ada keterbatasan fasilitas, misalnya tempat pembuangan sampah tidak ada, itulah dipertegas oleh SE,” jelasnya.<\/p>\n

Kang sobari menilai keterbatasan fasilitas seperti tong sampah di beberapa lokasi wisata dan tempat ramai penduduk masih kurang. Hal itu yang menjadi salah satu pemicu kurang kesadarannya masyarakat.<\/p>\n

Untuk menerapkan sangsi belum maksimal hukuman sehingga banyak perusahaan mengabaikan nya.<\/p>\n

“Itu tergantung dari tingkat pelanggarannya, saya kira pemerintah bijak dalam hal ini jadi tidak ada unsur kesengajaan apakah ada hal-hal yang merugikan orang lain,” ujar dia.<\/p>\n

Oleh karena Itu Gubernur jatim bisa membuat kebijakan aturan kepada peruasahaan AMDK peduli terhadap lingkungan dan<\/p>\n

Gerakan ini akan menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk bersama-sama menjaga Pulau jawa Timur bebas dari sampah yang saat ini masih berkutat di permasalahan sampah.<\/p>\n

Tak hanya membatasi penggunaan saja, seperti yang di lakukan oleh Gubernur Bali Wayan melalui SE ini juga melarang produsen air mineral untuk memproduksi kemasan plastik berukuran di bawah satu liter. Larangan ini tertuang dalam Surat Edaran (SE). Mengapa pulau Bali Bisa kenapa Di jawa Timur tidak mencoba.<\/p>\n

Kang sobari menyebut seluruh produsen air minum dalam kemasan (AMDK), baik dari kalangan perusahaan swasta maupun Badan Usaha Milik Daerah (BUMD), termasuk perusahaan global seperti Danone dan lainnya.<\/p>\n

“Saya akan mengumpulkan Para pegiat peduli lingkungan untuk mendorong dan mendukung kebijakan Gubernur jawa, Timur untuk menertibkan perusahaan AMDK di jawa Timur.mekanismenya para pengusaha Air minum Dalam Kemasan diundang untuk dilakukan pemberitahuan Dampak lingkungan karena perusahaan ini menghasilkan sampah di masyarakat. Perusahaan Harus Peduli terhadap lingkungan, semoga Gubernur jatim merespon keluhan Masyarakat ini mereka para (perusahaan AMDK Red) undang semua, tidak boleh lagi memproduksi minum kemasan di bawah 1 liter. (Sob\/red)<\/p>\n","protected":false},"excerpt":{"rendered":"

PASURUAN(penaindonesia.net) – Sampah plastik semakin hari semakin menumpuk dan sulit untuk memusnahkan. Hal ini menjadi perhatian kang sobari Pegiat Peduli lingkungan dari pasuruan Jawa Timur. “Menurut saya perusahaan air mini. dalam kemasan (AMDK) ini perlu di tertibkan agar bisa mengurangi sampah plastik, saat mendirikan perusahaan mereka di berikan komitmen agar peduli terhadap lingkungan dari hasil …<\/p>\n","protected":false},"author":11,"featured_media":12599,"comment_status":"open","ping_status":"open","sticky":false,"template":"","format":"standard","meta":{"footnotes":""},"categories":[195,118],"tags":[],"class_list":["post-12598","post","type-post","status-publish","format-standard","has-post-thumbnail","hentry","category-berita","category-daerah"],"_links":{"self":[{"href":"https:\/\/penaindonesia.net\/web\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/12598","targetHints":{"allow":["GET"]}}],"collection":[{"href":"https:\/\/penaindonesia.net\/web\/wp-json\/wp\/v2\/posts"}],"about":[{"href":"https:\/\/penaindonesia.net\/web\/wp-json\/wp\/v2\/types\/post"}],"author":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/penaindonesia.net\/web\/wp-json\/wp\/v2\/users\/11"}],"replies":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/penaindonesia.net\/web\/wp-json\/wp\/v2\/comments?post=12598"}],"version-history":[{"count":1,"href":"https:\/\/penaindonesia.net\/web\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/12598\/revisions"}],"predecessor-version":[{"id":12600,"href":"https:\/\/penaindonesia.net\/web\/wp-json\/wp\/v2\/posts\/12598\/revisions\/12600"}],"wp:featuredmedia":[{"embeddable":true,"href":"https:\/\/penaindonesia.net\/web\/wp-json\/wp\/v2\/media\/12599"}],"wp:attachment":[{"href":"https:\/\/penaindonesia.net\/web\/wp-json\/wp\/v2\/media?parent=12598"}],"wp:term":[{"taxonomy":"category","embeddable":true,"href":"https:\/\/penaindonesia.net\/web\/wp-json\/wp\/v2\/categories?post=12598"},{"taxonomy":"post_tag","embeddable":true,"href":"https:\/\/penaindonesia.net\/web\/wp-json\/wp\/v2\/tags?post=12598"}],"curies":[{"name":"wp","href":"https:\/\/api.w.org\/{rel}","templated":true}]}}