BeritaNasional

Santri Ponorogo Mendunia, Tercatat Sebagai Mahasiswa Program Doktor di Utrecht University Belanda

PONOROGO(penaindonesia.net) – Santri Ponorogo menembus kampus kelas dunia. Sebut nama Dawam Multazamy Rohmatulloh, santriwan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Amin Desa Gandu Kecamatan Mlarak Kabupaten Ponorogo, yang kini tercatat mahasiswa program doktor di Utrecht University. Dawam menempuh program studi antropologi budaya, faklutas sosial dan perilaku sains di universitas ternama di Belanda yang secara konsisten menempati peringkat atas seantero Eropa tersebut.

‘’Saya besar dari pesantren,’’ kata Dawam yang sekarang berusia 32 tahun itu. Semasa SMP, dia mondok di Ponpes Madrasatul Qur’an Tebuireng, Jombang. Lulus madrasah tsanawiyah (MTs) dari Tebuireng, Dawam pulang ke Ponorogo untuk nyantri di Ponpes Joresan Mlarak. Kemampuan bahasa Arab dan bahasa Inggris Dawam terasah kuat semasa belajar di pondok pesantren.

‘’Di Ponpes Joresan ada praktik mengajar bahasa Arab dan Ingris. Saya memilih bahasa Ingris,’’ ungkap Dawam. Selama mengenyam pendidikan formal dan nonformal di pondok pesantren, kemampuan soft skill Dawam benar-benar terasah. ‘’Bagaimana berkomunikasi, berinteraksi, bersosialisasi, serta beradaptasi dalam kehidupan. Ini membentuk karakteristik dan kecerdasan sosial seseorang,’’ imbuhnya.

Dawam mendapatkan beasiswa dari Kementerian Agama selama kuliah di Utrecht University. Dia mampu bersaing dengan sekitar 1.000 pendaftar hingga tersaring 114 mahasiswa pasca sarjana jenjang pendidikan strata tiga (S3). Dulu ketika merampungkan program magister Sekolah Tinggi Agama Islam Nahdlatul Ulama (STAINU) Jakarta, Dawa juga mendapat sokongan beasiswa dari pemerintah. ‘’Waktu itu saya juga nyantri di Ponpes Luhur Al-Tsaqafah, yang didirikan Kiai Said Aqil Siradj’’ terangnya.

Menurut dia, seorang santri dengan mudah beradaptasi saat harus keluar dari zona nyaman. Karakteristik seorang santri adalah memiliki kemampuan kuat dan berani menerima tantangan. Dawam meyakini lulusan pondok pesantren mampu bersaing dengan alumnus lembaga pendidikan umum. ‘’Kami (santri) unggul dari sisi soft skill,’’tegasnya. (red)

Related Articles

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Back to top button